Kapal layar digugat penumpang karena 30 kali terkena gigitan kutu kasur
Table of content:
Dua penumpang kapal pesiar menggugat perusahaan pelayaran ternama setelah mengalami pengalaman yang sangat tidak menyenangkan. Mereka terbangun dengan lebih dari 30 gigitan kutu kasur, sebuah insiden yang memicu keresahan yang mendalam.
Gugatan tersebut diajukan di Pengadilan Federal Distrik Selatan Florida, Amerika Serikat. Hal ini menyoroti pentingnya perlindungan konsumen dalam industri pariwisata.
Kedua penumpang, Catherine Shockley dan William Maycock, tengah berlibur di atas kapal pesiar Horizon pada bulan Februari 2025. Perjalanan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka mendapati tubuh mereka penuh bekas gigitan.
Penyebab dan Kronologi Insiden Gigitan Kutu Kasur
Insiden ini dimulai pada tanggal 17 Februari, sehari setelah perjalanan mereka dimulai. Shockley dan Maycock terbangun dengan gatal-gatal di kaki dan lengan yang mirip bekas gigitan serangga.
Saat itu, mereka belum memastikan sumber gigitan tersebut, sehingga mereka memutuskan untuk tetap tinggal di kabin semalam lagi. Namun, pada pagi hari berikutnya, kondisi mereka semakin parah dengan lebih banyak bekas merah di tubuh mereka.
Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut di kabin, Shockley menemukan kutu kasur dalam berbagai tahap kehidupan berserta kotoran dan telur. Temuan ini akhirnya menjelaskan penyebab dari bekas merah yang mereka alami.
Laporan ke Petugas dan Respons yang Diterima
Begitu menyadari adanya kutu kasur, pasangan tersebut segera melaporkan kejadian tersebut kepada petugas kabin dan layanan tamu. Hal ini merupakan langkah penting agar tindakan dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Menurut kebijakan perusahaan, petugas kabin seharusnya terlatih untuk mengenali kutu kasur dan melakukan pemeriksaan secara rutin. Namun, Shockley dan Maycock mengeluhkan bahwa tidak ada tindakan berarti setelah laporan mereka.
Mereka sangat kecewa dengan kurangnya respons dari staf kapal pesiar. Meskipun mereka telah melaporkan masalah tersebut, tidak ada upaya untuk menyelesaikan situasi yang mereka alami, sehingga mereka mengalami banyak gigitan hingga akhir perjalanan.
Dampak yang Diterima Pasangan Penumpang
Pasangan ini mengalami dampak yang signifikan akibat insiden tersebut. Lebih dari 30 gigitan menyebabkan mereka menderita ruam menyakitkan yang memerlukan perawatan medis, dan kutu kasur ini memberi mereka keharusan untuk mengobati kondisi kulit yang timbul.
Kehilangan waktu tidur akibat ketidaknyamanan juga menjadi salah satu efek dari kejadian ini, di mana mereka sering terbangun di tengah malam. Selain itu, mereka mengalami stres yang parah dan kehilangan properti pribadi dalam proses tersebut.
Dengan semua pengalaman negatif tersebut, Shockley dan Maycock merasa bahwa mereka berhak mendapatkan kompensasi. Mereka kemudian menggugat kapal pesiar dengan tiga tuduhan kelalaian yang menyangkut tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan penumpangnya.
Pemeriksaan dan Standar Kebersihan di Kapal Pesiar
Kapal Horizon telah melalui pemeriksaan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tanggal 23 Februari. Dalam pemeriksaan tersebut, kapal mendapatkan skor 93 dari 100, menunjukkan bahwa kapal tersebut memenuhi sebagian besar standar kebersihan.
Namun, meski skor pemeriksaan terbilang baik, CDC menegaskan bahwa kebersihan tidak menjamin bahwa suatu tempat bebas dari kutu kasur. Ini menunjukkan bahwa ada banyak faktor lain yang turut berkontribusi pada masalah tersebut.
Sebagian besar investigasi mengindikasikan bahwa kutu kasur bisa muncul di mana saja, bahkan di tempat yang sangat bersih. Itu sebabnya penting bagi semua pemilik kapal pesiar untuk selalu waspada dan melakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari kejadian yang merugikan penumpang.
Kesimpulan dan Harapan untuk Perbaikan Industri Pariwisata
Insiden yang dialami Shockley dan Maycock memberi pelajaran berharga bagi industri pariwisata. Kejadian ini menunjukkan bahwa meski industri perjalanan terus berkembang, perlindungan kepada konsumen tetap menjadi hal yang sangat penting.
Dengan adanya gugatan ini, diharapkan perusahaan pelayaran dapat lebih memperhatikan kebersihan dan keselamatan penumpang. Staf di lapangan perlu mendapatkan pelatihan yang lebih baik agar dapat merespon dengan cepat jika ada laporan dari penumpang.
Melalui perbaikan dalam proses inspeksi dan layanan, industri pelayaran diharapkan bisa meminimalkan risiko kejadian serupa di masa depan. Ini tidak hanya bermanfaat bagi penumpang, tetapi juga untuk reputasi perusahaan itu sendiri, yang sangat tergantung pada kepuasan pelanggan.










