Kidulting, Keceriaan Orang Dewasa Melihat Mainan Anak-anak

Table of content:
Mainan seperti boneka kini tidak lagi menjadi barang eksklusif untuk anak-anak, tetapi juga menjadi perhatian bagi banyak orang dewasa. Di era saat ini, banyak individu yang bahkan menghabiskan waktu dan uang untuk berburu mainan yang seharusnya menjadi kesenangan anak-anak.
Fenomena ini dikenal dengan istilah ‘kidulting’, yang menggambarkan bagaimana orang dewasa tertarik pada hal-hal yang bersifat kekanak-kanakan. Ketertarikan ini bukan sekadar hobi, tetapi lebih kepada sebuah perjalanan nostalgia yang memberi makna lebih dalam hidup mereka.
Alasan di balik tren ini adalah nostalgia. Mengingat kembali kenangan indah di masa kecil ternyata memberikan manfaat bagi kesehatan mental. Banyak yang merasa terhubung kembali dengan sisi ceria dalam diri mereka ketika bermain dengan mainan yang pernah mereka cintai.
Menurut beberapa penelitian, fenomena ‘kidulting’ menunjukkan bahwa ada elemen positif yang muncul dari aktivitas ini. Selain menawarkan pilihan untuk bermain yang bebas, aktivitas ini juga merupakan bentuk pelarian kreatif dari rutinitas sehari-hari yang kadang membosankan.
Sebetulnya, konsep ‘kidulting’ bukanlah hal baru. Aktivitas ini terus berkembang seiring semakin banyaknya orang dewasa yang merindukan momen-momen ceria dari masa kecil mereka. Hal ini pun bisa jadi adalah penanda dari keinginan untuk kembali merasakan kebahagiaan yang sering kali hilang seiring bertambahnya usia.
“Dalam praktiknya, ‘kidulting’ adalah kembalinya pada aktivitas sederhana yang membuat kita bahagia,” ungkap seorang psikolog. Pengalaman ini sering kali memberikan momen tenang yang sangat dibutuhkan dalam hidup yang serba cepat.
Sejak pandemi Covid-19 terjadi, minat terhadap aktivitas nostalgik ini semakin meningkat. Ketika dunia berada dalam situasi yang suram, ‘kidulting’ muncul sebagai alternatif untuk mengalihkan perhatian dari emosi negatif yang merajalela.
Di tengah kondisi yang tidak menentu, banyak yang menemukan kesenangan dari hal-hal sederhana yang tidak melibatkan tekanan atau tuntutan. ‘Kidulting’ adalah cara untuk bermain tanpa harus merasa bersalah atau tertekan.
Tren Kidulting dan Dampaknya pada Industri Mainan
Tidak bisa dipungkiri bahwa fenomena ini turut menyumbang peningkatan dalam industri mainan. Banyak merek sekarang beralih untuk meluncurkan produk yang memtargetkan konsumen dewasa, menjadikan ‘kidulting’ sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka. Ini adalah perubahan yang signifikan dalam cara pandang terhadap mainan.
Sebuah survei di tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 58 persen orang dewasa yang membeli mainan untuk anak mendapatkannya untuk kepentingan sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa merek-merek besar harus bersiap-siap untuk memenuhi permintaan baru ini.
One contoh dari tren ini adalah sebuah perusahaan mainan yang mengalami lonjakan pendapatan. Merek tersebut melaporkan pertumbuhan yang signifikan dalam penjualan karena inovasi produk yang lebih terarah kepada orang dewasa.
Perusahaan tersebut mulai menggunakan semua elemen nostalgia untuk merangkul pasar baru. Melalui kolaborasi dengan berbagai merek yang sudah ada sejak lama, mereka menciptakan barang yang menimbulkan kenangan bagi generasi milenial dan menengah.
CEO dari perusahaan mainan itu menjelaskan bahwa keberadaan ‘kidulting’ menunjukkan orang dewasa yang ingin kembali ke masa kecil. Mereka mencari produk yang mencerminkan kenangan indah yang mereka jalani, dan perusahaan mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan ini dengan berbagai lisensi menarik.
Resonansi Nostalgia dengan Generasi Muda
Tren ‘kidulting’ juga memberikan kesempatan bagi orang dewasa untuk memperkenalkan permainan yang mereka nikmati kepada anak-anak mereka saat ini. Mereka berharap bisa menciptakan pengalaman yang sama untuk generasi mendatang.
Dengan mengajak anak-anak bermain mainan yang sama, orang dewasa mencoba untuk menanamkan nilai-nilai tertentu yang mereka anggap penting. Kenangan ini menjadi lebih dari sekadar permainan; mereka menyimpan harapan dan nilai moral.
“Orang dewasa kini berusaha untuk memunculkan kembali kenangan-kenangan yang diambil dari masa kecil mereka,” katanya. Hal ini menunjukkan bahwa nostalgia bisa menjadi jembatan antara generasi yang berbeda.
Tren ini tidak hanya berkisar pada produk fisik, tetapi juga menciptakan peluang bagi berbagai jenis aktivitas yang berbasis nostalgia. Dari acara komunitas hingga festival mainan, semakin banyak inisiatif muncul untuk merayakan tema ini.
Merupakan hal yang menarik untuk melihat bagaimana ‘kidulting’ menjadi lebih dari sekadar hobi. Ini menjelma menjadi bagian dari identitas, cara untuk menghidupkan kembali kenangan, dan sebuah gerakan untuk menciptakan koneksi antargenerasi.
Kesimpulan tentang Fenomena Kidulting
Tren ‘kidulting’ menunjukkan bahwa keinginan untuk kembali ke masa kanak-kanak bukanlah tanda kekanakan, melainkan sebuah pencarian untuk kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup yang penuh tekanan. Banyak yang menemukan bahwa dalam permainan, mereka dapat menemukan diri mereka sendiri kembali.
Pivot yang dilakukan oleh industri mainan untuk memenuhi permintaan orang dewasa menunjukkan betapa pentingnya tren ini dalam konteks budaya saat ini. Passion untuk mengingat dan merayakan masa lalu adalah bagian penting dari identitas budaya kita.
Memanfaatkan nostalgia tidak hanya bermanfaat bagi bisnis, tetapi juga memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk menjalin kembali hubungan emosional mereka dengan masa lalu. Dalam dunia yang serba cepat ini, hal ini bisa menjadi pengingat akan pentingnya untuk bersantai dan menikmati hidup.
Apakah kita bisa lebih banyak berbagi kenangan indah ini dengan orang yang kita cintai? Tentu saja. Mengingat kembali momen-momen bahagia dari masa lalu mungkin adalah cara terbaik untuk tetap terhubung dalam dunia yang terus berubah.
Dengan demikian, ‘kidulting’ bukan hanya sekadar tren, tetapi sebuah gerakan untuk menghidupkan kembali kegembiraan, kedamaian, dan koneksi emosional yang sangat dibutuhkan. Ini adalah perjalanan yang mengajak semua orang untuk menemukan kembali sisi ceria dari diri mereka sendiri.