Mengapa Banyak Pria Suka Mengumpulkan Mainan?

Table of content:
Tren kidulting, atau kecenderungan orang dewasa untuk mengoleksi mainan anak-anak, semakin berkembang di masyarakat kita. Dari figur-figur aksi seperti Iron Man dan Gundam hingga set LEGO yang rumit, mainan bukan hanya menjadi barang koleksi, tetapi juga simbol dari nostalgia dan ekspresi diri yang semakin diterima.
Mengoleksi mainan ini ternyata lebih dominan dilakukan oleh pria. Phenomenon ini menimbulkan pertanyaan, mengapa pria lebih tertarik untuk mengumpulkan benda yang biasanya identik dengan dunia anak-anak?
Menurut psikolog klinis Arnold Lukito, kebiasaan ini tidak hanya berdasar pada nostalgia. Ada kebutuhan psikologis yang lebih dalam, mencakup aspek pengendalian diri, ekspresi emosi, dan cara pria beradaptasi menghadapi stres yang dihasilkan dari kehidupan sehari-hari.
Pentingnya Pengalaman Nostalgia Bagi Pria Dewasa
Mengoleksi mainan bagi banyak pria berfungsi sebagai pengingat akan masa kecil mereka yang lebih sederhana dan penuh kebahagiaan. Nostalgia ini bukan sekadar kenangan, tetapi juga cara untuk mengatasi tekanan hidup yang sering kali sulit untuk dihadapi.
Arnold menjelaskan bahwa secara sosial, pria dibesarkan dengan nilai yang mengatakan bahwa harga diri mereka bergantung pada kemampuan untuk mengendalikan situasi. Ketika mereka merasa kurang memiliki kontrol dalam kehidupan nyata, mengoleksi mainan memberikan mereka peluang untuk merasakan ‘penguasaan’ dalam bentuk yang lebih nyata.
Aktivitas seperti membangun set LEGO atau merangkai koleksi figur aksi memberikan sensasi pencapaian yang sering kali sulit mereka peroleh dalam konteks pekerjaan atau kehidupan pribadi. Dengan kata lain, ini memberi mereka kesempatan untuk merasa berhasil, bahkan dalam hal-hal kecil.
Peranan Kontrol dalam Kehidupan Pria Dewasa
Perasaan kendali ini sangat penting terutama di tengah tekanan dan tuntutan kehidupan yang semakin kompleks. Arnold menekankan bahwa pengalaman menyusun dan merakit mainan membantu pria merasa lebih terorganisir dan terhubung dengan diri mereka sendiri.
Secara neurologis, aktivitas ini merangsang pelepasan dopamin, yang berfungsi sebagai zat kimia yang menandakan ‘hadiah’ dalam otak. Hal ini serupa dengan kepuasan yang dirasakan saat menyelesaikan proyek besar, namun dalam skala yang lebih kecil dan lebih memberikan rasa aman.
Dalam konteks ini, mengoleksi mainan menjadi lebih dari sekadar hobi; itu adalah jalur untuk mengekspresikan kontrol dan emosi. Namun, penting untuk dicatat bahwa ini merupakan bentuk ekspresi yang tetap dianggap ‘maskulin’ dalam masyarakat.
Mengatasi Stres Menjadi Motivasi Utama
Banyak pria mengandalkan hobi mereka untuk menyalurkan stres dan mengatasi masalah emosional. Arnold mencatat bahwa pria cenderung menghadapi tekanan melalui aktivitas fisik, dan mengoleksi mainan adalah salah satu metode yang mereka pilih.
Dengan bermain-main atau berinteraksi dengan mainan, mereka menemukan cara untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang lebih besar. Ini merupakan cara yang aman untuk merasakan emosi tanpa harus menyampaikannya secara verbal, yang mungkin dianggap tidak maskulin.
Mainan tersebut memberikan sensasi aman yang membantu mereka merasa terhubung dengan sisi kreatif dalam diri mereka. Ini juga memberikan kesempatan bagi pria untuk terlibat dalam aktivasi yang bersifat konstruktif.
Penerimaan Sosial terhadap Kidulting dalam Budaya Modern
Kami hidup di zaman di mana hobby kidulting semakin diterima dan tidak lagi dipandang negatif. Ini adalah sebuah kemajuan yang menggambarkan perubahan pola pikir masyarakat yang lebih terbuka tentang saluran ekspresi diri.
Pria yang terlibat dalam koleksi mainan tidak lagi dilihat sebagai anak-anak yang tidak dewasa, tetapi sebagai individu yang mampu menggabungkan kesenangan dan tanggung jawab. Ini juga dapat berkontribusi positif terhadap kesejahteraan mental mereka.
Perubahan ini menjadi angin segar bagi banyak pria, yang kini dapat mengekspresikan ketertarikan mereka tanpa rasa malu. Mengoleksi mainan bukan hanya tentang memiliki barang, tetapi menciptakan komunitas dan koneksi dengan orang lain yang memiliki minat serupa.
Seiring dengan perubahan ini, industri mainan pun beradaptasi untuk memenuhi permintaan yang meningkat dari konsumen dewasa. Produk terbaru yang dirilis sering kali ditujukan untuk penggemar dewasa, menciptakan pasar baru yang menjanjikan.
Fenomena kidulting menunjukkan bahwa meski kita semua harus menjalani kehidupan dewasa, ada baiknya kita tetap mempertahankan elemen-elemen yang membuat kita bahagia. Dengan mengoleksi mainan, banyak pria menemukan cara yang sederhana tetapi kuat untuk bertahan dan mengatasi tantangan hidup.